Pengemudi dapat
membelokkan mobil ke segala arah yang dikehendakinya dengan memutarkan roda
kemudi (steering wheel). Akan tetapi, bila pengemudi harus menahan roda
kemudi agar kendaraan berjalan lurus atau harus mengeluarkan energi yang besar
untuk membelokkan kendaraan itu akan melelahkan. Maka dari itu, roda-roda
dipasangkan pada body dengan besar sudut tertentu untuk menghilangkan masalah
tersebut dan menjaga agar ban juga tidak cepat aus. Sudut-sudut ini yang
disebut dengan front wheel alignment. Ada lima faktor yang mempengaruhi front
wheel alignment, yaitu
·
Camber
·
Caster
·
King pin inclination
·
Toe
·
Turning radius
1.
Camber
Roda-roda depan pada kendaraan
dipasang dengan bagian atas dibuat miring keluar atau kedalam. Kemiringan
tersebut dinamakan camber dan diukur dalam derajat kemiringan dari garis
tegak lurus. Camber positif adalah apabila bagian roda kendaraan miring
keluar dilihat dari depan, dan sebaliknya bila miring kedalam disebut camber
negative.
Namun ada lagi yang disebut dengan camber nol dimana camber nol ini adalah untuk mencegah keausan ban yang tidak merata. Bila roda dipasang dengan camber positif bagian ban sebelah luar akan membelok dengan radius yang lebih pendek daripada bagian ban sebelah dalam. Karena kecepatan putar ban pada sisi dalam dan luar, ban sebelah luar akan slip dengan tanah sampai. yang bagian dalam sama. Hal ini mengakibatkan keausan ban pada bagian luar akan lebih cepat aus begitu juga sebaliknya, apabila dibuat camber negatif bagian dalam ban akan lebih cepat aus dibandingkan dengan bagian luar.
2.
Caster
Caster adalah kemiringan steering axis ke depan atau belakang. Caster diukur dalam derajat dari steering axis dan garis tegak lurus bila dilihat dari samping. Caster disebut positif apabila kemiringannya kearah belakang dari garis tegak lurus dan negatif bila kemiringannya kedepan. Jarak perpotongan antara garis pusat steering axis dengan tanah ke pusat persinggungan roda dengan jalan disebut caster trail.
3.
King pin insclination
Proses yang menjadi tumpuan roda pada saat membelok ke kiri dan ke kanan disebut steering axis. Garis ini miring ke dalam jika dilihat dari bagian depan kendaraan dan ini disebut steering axis inclination atau sudut kingpin. Sudut ini disebut dalam satuan derajat. Jarak “l“ dari pertemuan steering axis dengan tanah ke garis pusat roda dengan tanah disebut offset atau scrub radius.
4.
Toe angel
Bila bagian depan roda jaraknya lebih pendek dari pada bagian belakang
(bila dilihat dari atas), maka ini disebut toe-in dan bila kebalikannya
disebut toe-out. Toe angle biasanya dinyatakan dalam satuan jarak
(A – B).
Fungsi utama toe angle adalah untuk mencegah chamber
thrust jika pada roda dibuat camber. Jika roda depan diberi camber
positif, posisinya akan condong keluar pada bagian atasnya. Hal ini
menyebabkan roda cenderung menggelinding keluar pada saat mobil berjalan maju,
dan akan terjadi side slip yang menyebabkan ban cepat aus. Roda depan
dibuat toe-in untuk mencegah terjadinya hal tersebut dengan cara
mencegah roda menggelinding keluar akibat chamber. Kendaraan-kendaraan
sekarang chamber dibuat mendekati nol, maka nilai toe angle menjadi
lebih kecil.